Psikologi Ui Makara

Psikologi Ui Makara

Konsultasi Psikologi Anak

Berapa Biaya Konsultasi Psikologi Anak?

Biaya untuk konsultasi psikologi anak bervariasi, tergantung rumah sakit atau klinik di tempat konsultasi dilakukan. Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan.

Apa Itu Konsultasi Psikologi Anak?

Konsultasi psikologi anak adalah rangkaian pemeriksaan menyeluruh terkait kondisi mental dan psikologis anak. Hal-hal yang diperiksa mencakup kondisi perilaku, emosi, dan perkembangan anak. Kemudian akan dicari lebih lanjut kaitannya dengan faktor-faktor yang diperkirakan memengaruhi munculnya perilaku atau masalah psikologis tersebut, seperti faktor lingkungan, sosial, genetik, emosional, pendidikan, perkembangan, dan kognitif anak.

Kapan Saya Harus Membawa Anak untuk Berkonsultasi tentang Kondisi Psikologisnya?

Orang tua dapat membawa anak kepada dokter anak atau psikiater khusus anak jika merasa adanya gangguan pada psikologis anaknya. Kondisi ini dapat ditandai dengan adanya perubahan perilaku, seperti menjadi suka melawan, murung, menyakiti diri atau orang lain. Tanda gejala gangguan mental dan psikologi pada anak yang perlu diwaspadai juga yakni perubahan hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kebiasaan belajar, pola tidur, pola makan, gangguan dalam mengekspresikan emosi, hambatan tumbuh kembang, atau kesulitan bermain dan berkomunikasi dengan orang lain.

Adakah Kondisi yang Membuat Anak Saya Tidak Bisa Menjalani Konsultasi Psikologi Anak?

Secara umum, tidak ada kondisi yang menyebabkan anak tidak dapat menjalani konsultasi psikologi anak. Akan tetapi, yang menjadi perhatian khusus di dalam konsultasi psikologi anak adalah anak yang memiliki riwayat pelecehan atau perundungan (bully), termasuk oleh orang tuanya. Pihak yang bewenang dapat melakukan investigasi sebelum, selama, atau sesudah konsultasi psikologi anak terhadap orang tua, jika mereka dicurigai melakukan kekerasan terhadap anak.

Bagaimana Persiapan sebelum Anak Saya Menjalani Konsultasi Psikologi?

Sebelum menjalani sesi konsultasi psikologi anak, orang tua atau pengasuh anak perlu memastikan permasalahan yang dialami oleh anak, sejak kapan keluhan atau masalah psikologis pada anak muncul, apa faktor pemicu atau pemberat gejalanya, riwayat tumbuh kembang anak, dan riwayat kehamilan ibu ketika anak dikandung. Selain itu jika diperlukan, orang di luar keluarga yang sering berinteraksi dengan anak sehari-hari, seperti tetangga ataupun guru, dapat dilibatkan jika memiliki informasi penting dan relevan terkait kondisi psikologis anak.

Bagaimana Prosedur Konsultasi Psikologi Anak Dijalankan?

Langkah utama konsultasi psikologi anak adalah observasi dan wawancara kepada anak. Jika anak tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada pemeriksa dikarenakan faktor usia atau hal lain, maka wawancara akan dilakukan bersama orang tua atau wali anak. Secara umum, konten wawancara yang akan dilakukan oleh pemeriksa kepada anak adalah terkait hal-hal sebagai berikut:

Kondisi kesehatan anak secara umum juga penting sebagai bagian dari informasi yang harus diketahui oleh pemeriksa. Anak Anda akan menjalani medical check up untuk mendeteksi adanya penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan psikis.

Jika diperlukan, pemeriksa mungkin akan meminta pemeriksaan tambahan untuk menentukan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dapat diikutsertakan dalam konsultasi psikologi anak antara lain adalah tes darah, tes radiologi dan pemindaian, seperti CT-scan atau MRI otak, dan psikotes anak.

Apa yang Harus Saya Lakukan setelah Menjalani Konsultasi Psikologi Anak?

Data-data yang diambil dan dikumpulkan selama konsultasi psikologi anak akan dianalisis oleh pemeriksa untuk menentukan permasalahan dan gangguan mental yang diderita oleh anak. Melalui analisis tersebut, pemeriksa dapat menentukan gangguan psikis yang diderita anak, untuk kemudian merencanakan langkah penanganan yang akan diberikan. Metode penanganan gangguan mental atau masalah kejiwaan yang dapat dijalani oleh anak, antara lain adalah dengan psikoterapi dan obat-obatan.

Menyusul peluncuran situs web baru UIupdate (uiupdate.ui.ac.id) pada Mei lalu, Kantor Komunikasi Universitas Indonesia secara resmi meluncurkan tampilan baru situs web UI (www.ui.ac.id) pada Selasa (3/6/2014) di Balai Sidang UI. Situs web tersebut hadir dengan sejumlah fitur yang telah dikembangkan dan diperbarui. Selain memungkinan arus informasi yang lebih cepat, situs web baru UI juga memungkinkan pengaksesnya untuk menemukan berbagai informasi atau konten baik berupa foto, video, maupun berita dengan lebih baik.

Pengembangan situs web ini disesuaikan dengan kebutuhan para pengakses yang terdiri atas calon mahasiswa, mahasiswa, staf pengajar, mitra UI, media, dan masyarakat luas. Pada situs web tersebut, pengakses dapat dengan mudah mengetahui informasi terkini di UI melalui berita, situs sosial media, juga kalender kegiatan UI. Pengakses yang merupakan calon mahasiswa, misalnya, juga dapat lebih mudah menemukan informasi tentang berbagai program studi di UI. Selain itu, disediakan pula halaman untuk pengakses berbahasa Inggris.

Hadir dalam peresmian situs web baru UI tersebut antara lain Pejabat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A., Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan Administrasi Umum, Dr. Adi Zakaria Afiff, S.E., M.B.A., Sekretaris Universitas, Prof. Dr. Ir. Tommy Ilyas, M.Eng., dan dekan serta staf humas dari berbagai fakultas.

Kepala Kantor Komunikasi UI, Dra. Farida Haryoko, M.Psi.,membukaacaradenganmenyampaikan bahwa tampilan baru situs web UI adalah wujud inovasi untuk mengintegrasikan sejumlah situs web di UI agar informasi dapat diakses dengan lebih baik. Farida juga berharap agar situs web ini dapat membawa UI bersaing dalam pemeringkatan situs web kancah internasional. Muhammad Anis pun menyambut baik pembaruan ini. Menurutnya, arus informasi yang semakin cepat harus dikelola dengan baik, dan tampilan baru situs web UI ini merupakan sarana yang tepat.

Penjelasan lebih lanjut tentang konten yang ada di situs web baru UI disampaikan oleh Penanggung Jawab Bidang Publikasi dan Informasi Kantor Komunikasi UI, Ardiansyah. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa perubahan tampilan ini adalah wujud adaptasi atas perilaku pengakses informasi yang juga telah berubah. Situs web baru tersebut, lanjutnya, memungkinkan penyebaran konten yang lebih cepat melalui berbagai perangkat seperti ponsel dan tablet. (KHN)

Pengabdian pada Masyarakat

Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan lebih berfokus pada pelayanan jasa Psikologi. Kegiatan ini dilakukan baik bersifat individual maupun institusional. Permintaan baik secara individual maupun institusional sangat tinggi dari masyarakat, menunjukkan sangat pentingnya peran jasa Psikologi.

Jasa psikologi dalam bentuk konseling individu dan kelompok telah dilatihkan kepada guru dan tokoh masyarakat untuk menangani korban konflik bagi para pengungsi di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Selatan melalui kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional.

Fakultas Psikologi UGM juga mempunyai wadah resmi sebagai sarana pengabdian pada masyarakat dalam bentuk jasa konsultasi psikologis. Jasa konsultasi psikologis tersebut dikelola oleh Unit Konsultasi Psikologi (UKP).

Berbagai instansi pemerintah daerah, BUMN, dan perusahaan swasta nasional dan multinasional mengenyam jasa psikologis untuk menyelenggarakan rekruitmen untuk seleksi dan promosi, asesmen psikologis, dan berbagai pelatihan. Jasa psikologis ini dikelola oleh Unit Pengembangan Kualitas Manusia (UPKM).

“Skibidi, rizz, sigma, gyatt”

Sahabat LBI pasti enggak asing kan dengan istilah-istilah tersebut? Beberapa waktu ini, istilah-istilah tersebut sedang marak digunakan oleh anak muda, katanya sih istilah itu merupakan slang word-nya para gen Alpha. Eits, tapi Sahabat LBI tahu enggak sih? Ternyata yang punya istilah-istilah gaul seperti itu bukan cuma anak-anak muda antargenerasi di luar sana saja, lho! Karena anak UI juga punya istilah-istilah gaulnya sendiri. Penasaran apa saja istilah gaul yang digunakan oleh para mahasiswa di UI? Yuk, simak pembahasan berikut ini!

Sahabat LBI pernah enggak sih punya partner kerja atau teman sekelompok yang menghilang dan lepas tanggung jawab dari tugasnya? Nah, orang yang seperti itu biasanya disebut sebagai orang yang “matil” atau “main tinggal” di UI. Sahabat LBI jangan jadi orang yang seperti itu, yaa!

Istilah “TWTW” atau “tukar wawasan, tukar wawasan” merupakan istilah yang digunakan anak UI untuk kegiatan bertukar informasi antarmahasiswa. Contohnya, ketika sahabat LBI ingin bertanya perihal kursus di LBI FIB UI kepada pegawai LBI, nah, kegiatan tersebut bisa disebut sebagai TWTW!

Siapa sangka, ternyata di dunia ini, perang bukan cuma ada world war aja, karena UI juga punya perangnya sendiri yang biasa disebut dengan SIAK WAR! SIAK WAR (Sistem Akademik War) merupakan istilah yang biasa digunakan oleh anak UI ketika masa pengisian Isian Rencana Studi (IRS). Kenapa disebut war? Karena pada masa pengisian ini, mahasiswa UI diharuskan untuk berebut kapasitas kelas yang disediakan dari mata kuliah yang tersedia. Biasanya masa ini merupakan masa yang cukup ‘panas’ karena semua mahasiswa harus menyiapkan koneksi internet dan strategi terbaiknya untuk mendapatkan kelas yang diinginkan. The real war deh pokoknya!

Hah, belanja MATKUL? Apaan tuh? Jadi, belanja MATKUL atau belanja Mata Kuliah merupakan hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa UI pada masa pengisian IRS. Biasanya mahasiswa memiliki sisa SKS yang enggak terpakai untuk mengambil mata kuliah wajib. Sisa SKS ini bisa dipakai untuk belanja MATKUL atau mengambil mata kuliah pilihan, baik lintas prodi ataupun lintas fakultas. Keren banget enggak, sih?

Sahabat LBI, siapa nih yang suka saat ada ‘jam kosong’ atau ‘kelas kosong’? Nah, di UI, apabila ada dosen yang berhalangan hadir untuk mengajar, biasanya kelas tersebut akan diganti di lain waktu atau lain hari. Mahasiswa UI menyebut pergantian kelas tersebut dengan istilah “KP” atau “Kelas Pengganti”.

Tadi telah disebutkan istilah TWTW, sekarang ada istilah PTPT. Kenapa sih, istilah di UI ada banyak banget? Tenang dulu Sahabat LBI. Baca penjelasannya dulu ya biar enggak bingung. PTPT adalah istilah yang digunakan oleh mahasiswa UI untuk menyatakan “patungan”. Jadi, Sahabat LBI enggak usah bingung lagi ya kalau ada yang menyebut istilah PTPT!

Nah, itu dia slang word atau istilah-istilah gaul yang biasa digunakan oleh anak UI. Sahabat LBI masih penasaran enggak dengan istilah-istilah gaul lainnya yang ada di UI? Kalau begitu, jangan lupa untuk membaca artikel LBI yang lainnya ya, karena masih banyak banget nih istilah gaul di UI yang belum dibahas di artikel ini.

Pagi-pagi sarapan ketupat, semoga infonya bermanfaat!Penulis: Zahra Raudhatul Jannah (Pemagang MBKM LBI FIB UI 2024)

Faculty of Humanities Building X, 1st Floor. University of Indonesia, Depok Phone : (+62-21) 7864075, 78849082 Fax : (+62-21) 78849085 WhatsApp (Chat Only) +62 819-4574-7271

Dalam pidato tersebut, beliau antara lain mengemukakan penggunaan pemeriksaan psikologis untuk mendeteksi the right man on the right place, dan menghindari the right man on the wrong place, the wrong man on the right place, serta the wrong man on the wrong place. Sebagai kelanjutan dari pidato tersebut, di lingkungan Kementerian Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudajaan (disingkat Kementerian PP&K), pada tanggal 3 Maret 1953 diselenggarakan Kursus Asisten Psikologi, yang diketuai oleh Prof. Dr. Slamet Iman Santoso.

Proses penerimaan mahasiswa baru program Pendidikan Vokasi dilakukan melalui jalur PPKB dan SIMAK UI. Program Pendidikan Vokasi menyelenggarakan jenjang Ahli Madya (D3) dan Sarjana Terapan (D4) .

Jenjang Ahli Madya (D3)

Rumpun Ilmu Kesehatan

Rumpun Ilmu Aministrasi

Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora

Jenjang Sarjana Terapan (D4)

Rumpun Ilmu Kesehatan

Rumpun Ilmu Administrasi

Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora

Website resmi Vokasi UI https://vokasi.ui.ac.id/web/

Freelance/ProjectAvailability: Now